Jumat, 13 Maret 2009

haai....

lama ga ngeblog, sejak awal tahun blog ini bermasalah pada tampilannya, ga bisa di apa2in dan ga tau gimana pemecahannya, sempat kepikiran untuk bikin blog lagi...
pagi ini iseng aja coba buka blog, eh, alhamdulillah bisa, walau ga tau sampai kapan, semoga ga ada masalah lagi untuk seterusnya.

so...sementara ini mo say hello aja dulu.

:D


Rabu, 07 Januari 2009

Harits, bangun subuh ya....


ada yang berubah sejak senin kemarin, kehidupan dimulai lebih pagi...hehehe.. Hal ini terkait kebijakan Pemda DKI mengenai jam sekolah. Ya, jam sekolah untuk daerah DKI dimajukan menjadi jam setengah tujuh untuk mengatasi masalah kemacetan.

Dan seperti biasa, banyak pro-kontra masalah kebijakan ini. Ada yang setuju, ada yang menyebut pemda mengorbankan anak sekolah, ada yang kesal, dst...dst...
kami? seperti biasa, daripada ngomel-ngomel ga jelas, mending langsung action. Begitu dapat pengumuman dari sekolah bahwa jam sekolah mengikuti peraturan Pemda, kita langsung sosialisasi ke anak-anak.
Bahwa jam masuk sekolah dimajuin, konsekwensinya anak-anak harus bangun lebih pagi, supaya bisa bangun lebih pagi? anak-anak harus tidur lebih awal.

Bagaimana, anak-anak sepakat? protes? so pasti donk, namanya juga anak-anak...
"ga boleh main mobilan lagi donk, Yah" kata si abang.
si dedek ikutan "iya yah, ga boleh nonton lagi donk...".
Ah, ga asik, Yah. Maen gim nya kapan donk..
...dst...dst...
hehehe....wah asik juga mendengar komplen anak-anak ;-D
"Bukannya ga boleh, kita cuma mengatur waktunya aja, supaya anak-anak gampang bangun pagi dan tidak ngantuk di kelas. Main mobilan kan bisa siang, nonton juga bisa sore, main game? lha, sesuai kesepakatan kita kalo maen game kan cuma hari sabtu dan minggu...kalo anak-anak tetap tidur jam dua belas pasti susah banguh subuh, trus di sekolah jadi ngantuk, trus ga ngerti apa yang diajarin guru, trus....., trus.....
"gimana? kita sepakat ya....mulai sekarang tidur jam sembilan, ga ada lagi yang tidur jam dua belas...oke?"
"sepakat..sepakat..."kata si abang
"hmmm...iya..sepakat", kata dedek (keliatannya dengan berat hati nih ;-D )

Memang asik musyawarah dengan anak-anak, sepanjang bisa diberi alasan yang masuk akal dan gampang dipahami mereka lebih cepat setuju, ga ngeyel.
Hal ini disosialisasikan terus sampai hari "H".

Hasilnya? so far so good... ;-)

senin, jam stengah enam si abang dibangunin, agak susah dan buru-buru, akhirnya telat sampai sekolah, setengah tujuh lewat sepuluh.

selasa, abis dari mesjid mo nyari berita tv, eh tiba-tiba si abang nongol...."wah, anak ayah udah bangun....hebat nih, udah cuci muka?"
"abang mau shalat subuh dulu, ayah ajarin ya..."
"oke..sip, ayo kita ambil wudhuk"...dalam hati, wah alhamdulillah....

rabu, begitu bangun..eh..si abang juga udah bangun. "Yah, udah subuh" katanya.
"Iya nih, ayo ke mesjid ama ayah...waah..anak ayah hebat nih...bangun subuh..."

Hmmm...ada hikmahnya juga Perda ini ;-)
ah..mudah-mudahan bisa berlanjut untuk seterusnya sehingga Harits terbiasa shalat subuh di mesjid.

Omong-omong masalah pemecahan masalah kemacetan, ada "kesan" pemerintah tidak dan/atau tidak bisa menganalisa dan menyelesaikan masalah secara tuntas sampai ke akar-akarnya (hehehe...kayak yang pinter aja ya...ga apalah, mumpung masih ada kebebasan berpendapat...). Pemerintah membuat program dan melaksanakannya setengah setengah. Untuk masalah kemacetan yang pasti pemerintah harus bisa menyediakan alat transportasi yang nyaman, pemerintah sudah melaksanakannya namun tidak tuntas, misalnya program busway. Secara teoritis program ini bagus dan efektif mengatasi kemacetan, telah terbukti di beberapa negara. Namun proyek busway ini hanya dilaksanakan di DKI padahal sebagian besar pengguna jalan berasal dari daerah sekitar DKI. Sehingga untuk mencapai halte busway terdekat (di DKI), orang harus menempuh "jalan biasa" yang jaraknya cukup jauh, jadi tetap aja butuh kendaraan (pribadi) dan jadi nanggung untuk melanjutkan dengan busway (itupun kalo disediakan lahan parkir dekat halte busway tersebut). Akibatnya busway tidak efektif "memindahkan" orang dari kendaraan pribadi ke busway. Kebanyakan adalah perpindahan penumpang bus ke busway. Tetap macet donk...

Coba kalo pemda DKI berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemda Jabar dan Banten kemudian membuat jalur busway yang terintegrasi di DKI dengan daerah sekitarnya. Jadi orang akan naik busway dari bekasi ke DKI atau dari Depok ke DKI.
Udah ada sih pemikiran tersebut, seperti proyek megapolitannya Sutiyoso, namun ternyata sangat susah untuk mengumpulkan kepala daerah - kepala daerah se Jabodetabek. Sepertinya masing-masing mempunyai ego sendiri. so...akhirnya masing-masing daerah membuat kebijakan sendiri-sendiri yang jelas tidak akan bisa memecahkan masalah secara keseluruhan.
hmmm....capek juga nih.

tapi sekali lagi, minimal kami mendapat hikmah yang besar dibalik perda ini, Harits terbiasa shalat subuh di mesjid, semoga..... ;-)

Selasa, 18 November 2008

Alam Minangkabau (05)

Di download dari : www.cimbuak.net
Disadur oleh: Dewis Natra
Sumber : Buku Curaian Adat Minangkabau
Penerbit : Kristal Multimedia Bukittinggi
Written by Ibrahim Dt. Sangguno Dirajo
Friday, 06 August 2004

VII. Nagari Limo Kaum

Kata ahli adat, pada suatu ketika niniak Parapatiah nan Sabatang bersama lima pasang suami istri berlayar keluar dari nagari Pariangan Padang Panjang menuju tanah lapang yang ditumbuhi rimba berkampung kampung. Di situ kelima pasang tadi mencencang melateh membuat ladang dan dusun tua. Disitu niniak Parapatiah Nan Sabatang membuat rumah dibawah kayu bodi nago taram, kemudian dibuatnya pula sebuah balai di dusun tua itu yang berparit dan berpagar batu.
Sebab itu balai tadi dinamakan balai batu, lalu dibuat pula sebuah kubu dibaruh dusun tua tadi, yang dinamai kubu raja.

Lama kelamaan berkembang pula orang yang lima pasang tadi. Karena orang sudah ramai dibuat pula lima buah kampung seedaran dusun tadi, yang bernama kampung Balai Batu, Kampung Kubu Rajo, Kampung Belah Labuh, Kampung Dusun Tua(Kota Gadis) dan Kampung Kampai (Piliang). Kelima kampung ini akhirnya dinamakan Kampung Lima Kaum.

Kemudian menyusul pula dua belas pasang suami istri dari Pariangan Padang Panjang yang dipimpin oleh seorang Penghulu yang bergelar Datuak Tan Tejo Maharaja Nan Gadang. Penghulung badanya besar dan panjang kira kira sepuluh hasta panjangnya.
Sampai sekarang masih ada kubur beliau di kampung Pariangan, yang dikenal juga dengan kubur Datuak Tan Tejo Gurahana.
Mereka sampai di nagari yang bernama Jambu sekarang ini dan tidak dapat melanjutkan perjalanannya ke nagari Limo Kaum karena tidak ada jalan kesana. Lalu berkata Datuak Tan Tejo kepada orang yang dibawanya itu, katanya : "Kaniaklah (Kemarilah) kita berbalik" lalu surutlah mereka kembali sampai kesebuah dusun yang mereka beri nama Keniak.

Rupanya yang dimaksud dengan "ka niak" oleh datuak Tan Tejo tadi adalah kampung tabek sekarang ini. Disitu mereka berladang dan membuat taratak. Datuak Tan Tejo membuat sebuat tebat besar, lalu dibuat orang pula setumpak sawah dekat tebatnya itu dan di mudik sawah itu dibuat pula sebuah taratak, lama kelamaan taratak menjadi dusun dan dusun menjadi kampung pula, yang bernama kampung sawah tanah. Akhirnya kedua belas pasang itu terbagi dua. Sebagian tinggal bersama beliau dikampung Tebat dan sebagian lagi menetao dikampung Sawah Tangah.

Lama kelamaan berkembang pula orang dikampung Tabek dan kampungSawah Tangah itu. Datuak Tan Tejo mendirikan sebuah balai dikampung Tabek yang tonggaknya dari teras jilatang dan parannya dari akar lundang, sedang tabudnya dibuat dari batang pulut pulut, yang digetang dengan jangat tuma dan gendangnya dari padang seliguri.
Itulah keganjilan yang dibuat oleh Datuak Tan Tejo Maharaja Nan Gadang. Sampai kini tonggak jilatang dan gendang saliguri masih ada dikampung Tabek dan kampung Sawah Tangah. Selanjutnya karena telah berkembang kampung Tabek dan kampung Sawah Tangah dijadikan orang menjadi sebuah nagari yang bernama Nagari Tabek Sawah Tangah.

Oleh karena Nagari Tabek Sawah Tangah itu menjadi ramai dan sesak pula, mamak pecahan orang orang yang dua belas tadi pergi berladang merambah rimba kecil di kepala dusun tua tempat niniak Parapatiah Nan Sabatang tadi, tempat itu dinamai orang Parambahan.
Dari parambahan itu dibuat sebuah labuh arah ke kubu raja, tetapi mereka tidak berhasil karena karena terlalu susah, jalan mendaki dan menurun serta berbelok belok. Dan labuh itu diberi nama Taratak labuh.

Karena telah menjadi ramai pulang orang di taratak labuh, Parambahan dan Tabek Sawah Tangah merekapun semakin berkembang dantelah menbuat 12 koto disekitar nagari limo kaum. Kedua belas koto itu menurut penitahan niniak Parapatiah Nan Sabatang, yaitu :
1. Labuah
2. Parambahan
3. Silebuk
4. Ampalu
5. cubadak
6. Sianyang
7. Rambatan
8. Padang Magek
9. Ngungun
10. Panti
11. Pabaluran
12. Sawah jauah

Lama kelamaan koto nan duobaleh ini ramai pula. Oleh niniak Parapatiah nan Sabatang ke dua belas koto ini sampai ke Tabek Tangah sawah dijadikan satu dengan orang yang berada di Limo Kaum dengan nama Limo Kaum dua Belas Koto. Kemudian dipecah lagi menjadi Limo Kaum Dua Belas Koto dan Sembilam Koto Didalam.

Adapun koto yang sembilan itu ialah dua-dua satu bilang : Tabek Bata dan Sela Goanda; Beringin dan Koto baranjak; Lantai Batu dan Bukit Gombak; Sungai Tanjung dan Barulak serta Raja Dani.
Oleh Niniak Parapatiah Nan Sabatang masyarakat nagari Lima Kaum yang Dua Belas Koto itu sampai ke Tabek Sawah Tangah diberi pula satu pucuk pimpinan yaitu Penghulu dengan gelar Datuak Bendahara Kuning, berkedudukan di kubu raja Lima Kaum.
Setelah teratur nagari Limo Kaum Dua Belas Koto itu, maka senanglah Hati Niniak Parapatiah nan Sabatang dan beliau kembali ke Pariangan Padang Panjang.

Kamis, 06 November 2008

sekali lagi, belajar dari Amerika

Pemilu presiden AS telah selesai, rakyat AS telah menjatuhkan pilihan pada Barack Hussein Obama sebagai presiden yang akan didampingi politisi berpengalaman, Joe Biden. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari pemilu AS ini. Salah satunya adalah sikap ksatria dalam menerima kemenangan ataupun kekalahan.

Begitu dipastikan memenangkan kursi kepresidenan, Obama berpidato di depan pemilihnya, salah satu isi pidatonya adalah menyatakan rasa hormat dan simpatinya kepada capres dari Partai Republik, John McCain, dan wakilnya, Sarah Palin. Obama menyatakan dirinya tidak sabar untuk bekerja sama dengan McCain dan Palin untuk kemajuan AS.
Sementara John McCain, begitu dipastikan kalah dalam pemilu presiden tersebut juga berpidato di depan pemilihnya dan mengucapkan selamat atas kemenangan Obama.

Tidak ada kerusuhan, tidak ada pernyataan tidak percaya pada hasil perhitungan, tidak ada gugatan terhadap hasil pemilu dan tidak ada hal lain yang akan mencederai proses demokrasi.

Bagaimana dengan Indonesia tercinta? Belajar dari pilkada yang telah dilaksanakan, ternyata kita masih harus belajar buanyaak... Belajar bagaimana menjadi pemimpin yang ksatria, bagaimana menjadi negarawan dan bagaimana menjadi rakyat yang ksatria. Sekali lagi, apapun pandangan dan penilaian kita terhadap AS, kita harus belajar bagaiman mereka melaksanakan proses demokrasinya.....

Rabu, 29 Oktober 2008

rahasia-rahasia kecil untuk kopi lebih nikmat

pengen merasakan nikmatnya secangkir kopi? berikut tips untuk menyajikan kopi yang lebih nikmat. Ditulis oleh Diyah Triarsari dalam majalah seri gaya hidup sehat, “a passion of coffee” ..........
jangan biarkan kopi tubruk lebih dari 20 menit
flavor kopi yang nikmat akan lenyap begitu saja bila didiamkan lebih dari 20 menit. Ingin lebih nikmat lagi? Beli biji kopi yang sudah dipanggang. Grind atau giling ketika akan diminum.
Anda bisa minta para barista di kedai kopi untuk menggilingnya. Namun, jangan biarkan kopi giling itu lebih dari 7 hari. Rasanya pasti sudah berkurang dan sudah tidak nikmat lagi.

jodoh ideal minum kopi
sesuaikan maknan kecil dengan jenis kopi yang anda minum. Kopi Amerika Latin, pilih kudapan berupa cake cokelat karena kopi Latin beraroma cokelat. Kopi Indonesia paling cocok dipadukan dengan kacang tanah atau singkong goreng.
Memang kopi Indonesia berjodoh dengan makanan yang bahannya ditumbuhkan di dalam tanah, sehingga beraroma tanah sangat kuat. Pasalnya, kopi Indonesia beraroma tanah habis disiram hujan. Pilih buah-buahan atau cake rasa buah-buahan untuk kopi dari Afrika yang beraroma bunga dan buah.

penikmat kopi sejati tidak merokok
kopi adalah komoditi yang sangat sensitif. Aroma kuat disekitarnya akan mempengaruhi aroma dan rasanya. Contohnya disekitar biji kopi ada durian yang baunya sangat menyengat, aroma dan rasa kopi itu akan sangat kental seperti durian.
Bau asap rokok pasti akan merusak aroma dan rasa kopi. Kesegaran biji kopi juga akan berkurang gara-gara bau rokok. Karena itu, seharusnya kopi dinikmati tanpa rokok.

disimpan seperti obat
lemari es bukanlah tempat ideal untuk menyimpan kopi. Sebab, biji kopi akan menyerap rasa dan aroma bahan makanan lain yang ada di lemari es. Tempat ideal untuk menyimpan biji kopi agar terjaga kenikmatannya adalah tempat yang bersih, kering, tertutup rapat, sejuk dan gelap.

dua sendok makan untuk 200 ml air
kualitas secangkir kopi juga ditentukan oleh air. Air yang bau dan berasa kaporit jelas akan merusak knikmatan kopi. Gunakan air bersih dan dingin sebelum dimasukkan ketel untuk menyeduh kopi.
Masukkan ke dalam cangkir dua sendok makan kopi bubuk untuk setiap 200 ml air mendidih. Aduk campuran air dan bubuk kopi sebelum disajikan agar minyak yang terdapat didalam kopi tercampur. Hasilnya, dijamin nikmat.

lebih baik dimasukkan ke termos
kelebihan kopi panas sebaiknya jangan terus-menerus dihangatkan dalam mesin pembuat kopi. Segera masukkan ke dalam termos. Membiarkan kopi dihangatkan terus-menerus sama seperti memanggang daging ayam di atas api terus-menerus. Daging jadi terlalu lunak dan tak enak.

disadur dari:
seri gaya hidup sehat
“a passion of coffee”
Hal 47-49
Penulis: Diyah Triarsari

Selasa, 28 Oktober 2008

VC

28 oktober 1999 selamat ulang tahun VC 28 oktober 2008
"when love and hate collide"

Jumat, 17 Oktober 2008

Alam Minangkabau (04)

Di download dari : www.cimbuak.net
Disadur oleh: Dewis Natra
Sumber : Buku Curaian Adat Minangkabau
Penerbit : Kristal Multimedia Bukittinggi
Written by Ibrahim Dt. Sangguno Dirajo
Friday, 06 August 2004

VI. Datuak Katumanggungan, Datuak Perpatih nan Sabatang, dan Datuak Sri Maharaja Nan Banaga Naga.

Menurut bunyi Tambo Alam Minangkabau dan curaian orang tua tua, setelah dewasa anak niniak Sri Maharajo dirajo yang bernama Sutan Paduka Besar dan anak anak Cateri Bilang Pandai bernama Sutan Balun dan Sikalab Dunia, atas kesepakatan anak nagari Pariangan Padang Panjang dan anak nagari Sungai Tarab, diangkat menjadi penghulu.
Sutan Paduka Besar bergelar datuak Katumanggungan, Sutan Balun bergelar Datuak Parapatiah Nan Sabatang, dan Sikalab Dunia bergelar Datuak Sri Maharaja nan Banaga naga.
Beliau beliau itulah penghulu niniak kita, yang sangat cerdik pandai, lubuk akal lautan budi, lagi keramat ketiganya. Beliau bertiga menata adat lembaga untuk kita orang Alam Minangkabau.
Kata ahli adat, setelah Sutan Balun diangkat jadi penghulu, beliau pergi berlayar keluar Pariangan Padang Panjang, hendak pergi tamasya ke pulau Langgapuri(Serindip Cylon).

Dalam perjalanan kembali pulang, ditengah lautan beliau mendapat sebatang kayu yang berisi lengkap didalamnya segala perkakas untuk pertukangan seperti kapak, lading, pahat dan perpatih. Oleh sebab itu dia digelari Datuak Perpatih Nan sabatang Kayu, kemudian ditetapkan dengan Datuak Perpatih Nan Sabatang saja.
Adapun kayu yang berisi alat perkakas ditemukannya itu berasal dari peninggalan nabi Nuh. Perkakas itu diletakkan orang dalam lobang sebuah pohon kayu dan hanyut ke laut.
Dengan karunia Allah kayu itulah yang didapatkan oleh Datuak Parapatiah Nan Sabatang. Benar atau tidaknya cerita ini wallahu 'alam.

Diceritakan kembali, sesudah niniak yang bertigaitu diangkat orang jadi penghulu, semenjak itulah beliau berusaha mencari ikhtiar memperbaiki nagari dan memperluas jajahan di tanah Alam Minangkabau serta berusaha membuat bermacam macam aturan adat lembaga yang akan dipakai orang didalam Nagari yang telah beliau dirikan itu, untuk penjaga kesentosaan dan keselamatan orang yang berada didalam nangari.
Adat lembaga yang beliau tinggalkan menjadi pegangan bagi masyarakat Minangkabau sampai sekarang, adat lembaga itu amat baik dan sempurna aturannya, tidak dapat disanggah oleh jauhari pun, mempunyai akal budi yang sempurna. Bila ada orang yang merubah atau merusak warisan beliau itu, tak dapat tidak pastilah mendatangkan kesusahan dan kerugian besar bagi dirinya serta bagi segala orang di dalam nagari sampai kepada anak cucunya.

Kamis, 16 Oktober 2008

Indonesia, harapan itu masih ada

Semalam nonton Soegeng Sarjadi Forum di Q-TV, forum diskusi yang selalu menampilkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Judul yang dibawakan adalah ”ekonomi Amerika, ekonomi dunia dan ekonomi Indonesia, Quo- Vadis” dengan nara sumber Bpk Siswono Yudohusodo (pengusaha dan mantan menteri), Bpk.Putu Gede Ary Suta (Chairman Ary Suta Centre dan mantan Kepala BPPN), Bpk.Djamester.A.Simarmata (Dosen FE UI) dan Bpk.Hendrawan Supratikno (pengamat ekonomi dan manajemen). Judul ini diangkat berkaitan dengan krisis ekonomi yang melanda AS dan berdampak ke seluruh dunia.

Tulisan ini tidak akan membahas topik berat ini tapi sangat tertarik dengan pemaparan Bapak Siswono yang menyatakan optimis dengan masa depan Indonesia. Beliau memaparkan hasil penelitian bahwa Indonesia menduduki peringkat 1 sampai 6 besar dalam produksi berbagai hasil alam, petanian dan perkebunan seperti kelapa sawit, emas, lada hitam, dan lainnya. Dengan potensi besar itu Indonesia seharusnya bisa kuat dan bertahan dari pengaruh krisis negara lain.

Namun, walaupun memiliki ”prestasi” demikian, posisi Indonesia tetap saja lemah dalam perekonomian Internasional. Pasar dikuasai oleh perusahaan besar dari Eropa dan Amerika. Dengan kekuatan finansial yang besar, mereka memiliki stok hasil pertanian/perkebunan untuk satu tahun, dengan cara itulah mereka mengandalikan supply agar harga selalu pada tingkat yang mereka inginkan. Sementara Indonesia hanya fokus pada maksimalisasi ekspor. Bapak Siswono memberi masukan agar pemerintah memiliki strategi yang lebih memihak pada petani, salah satunya (disampaikan secara ekstrim) adalah dengan menghentikan ekspor selama satu tahun dan hasil pertanian dibeli oleh pemerintah sebagai stok yang akan dilempar ke pasar pada saat yang tepat agar Indonesia bisa mempengaruhi harga Internasional.
Jadi dibutuhkan strategi dan kebijakan pemerintah yang benar-benar berpihak pada rakyat, dalam hal ini petani.

Dalam diskusi ini Bapak Siswono juga mengkritisi masyarakat Indonesia yang ”luar negri minded”. Padahal kulitas produk dalam negri tidak kalah dengan produk impor. Beliau menceritakan pengalaman pribadi dalam menjual produk jus buah. Produksi pertama diberi merek ”segar” namun gagal di pasar, produksi kedua diberi merek ”all season” dengan berbagai keterangan yang bernuansa impor yang ternyata laris di pasaran padahal produknya persis sama.

Jadi teringat postingan sebelumnya yang berjudul ”makanan daur ulang” yang membahas pemberantasan kemiskinan dengan meningkatkan produksi dalam negri yang diiringi perubahan mindset masyarakat Indonesia menjadi pencinta produksi dalam negri. Ternyata kita tidak perlu memindahkan pabrik susu dari New Zeland atau memindahkan kebun kentang dari Australia yang memakan waktu lama dan investasi besar. Kita mempunyai modal dasar yang sangat besar, yang dibutuhkan hanya keberanian pemerintah untuk mengalihkan keberpihakan dari berpihak pada kaum kapitalis menjadi berpihak kepada rakyat kecil.

Semoga tahun 2009 nanti kita memiliki pemimpin yang kuat dalam membela rakyat Indonesia, tidak hanya menjadi pengikut negara lain, pemimpin yang berani tampil beda seperti pemimpin Irak, Cina, Korea dan Venezuela. Bpk.Hendrawan Supratikno (salah seorang narasumber) menyebutnya sebagai pemimpin yang berani mengambil jalan yang jarang dilalui orang, karena jalan itulah yang terbaik untuk bangsanya.

Pak Sis, terima kasih atas pencerahannya

C H A N G E

change...!!!
ya...perubahan, bukan mo ikut2an Barrack Obama, tapi hasil evaluasi setelah 2 bulan nge-blog memang harus ada perubahan pada blog ini. Tadinya blog ini diartikan secara sederhana sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, so ego sentris banget, suka suka. ga mikirin kalo ada orang lain yang ikutan baca, jadi kalo ada yang mampir harus rela meluangkan waktu untuk bengong atau langsung cabut aja, kecuali para metallizer era 80-an, karena memang label2 blog ini mengambil judul lagu para rocker 80-an.
Harus diakui bahwa hidup tidak sendiri dan ada hal2 standar yang seharusnya gampang dipahami semua orang. Seperti halnya rambu2 / petunjuk jalan, label pada blog juga merupakan petunjuk bagi pembaca, jadi sebaiknya menggunakan istilah yang berlaku umum.
Dengan semangat itulah, akhirnya diputuskan bahwa penulisan label blog ini kembali pada istilah yang sudah umum.
changed...!!!

:ARAngkayomulia

Rabu, 15 Oktober 2008

gigi harits



selasa, 14 oktober 2008 ....pertama kalinya gigi susu Harits copot, ompong dech anak ayah hehehe.....
berarti anak ayah udah makin gede, hebat nih...

enggak kok, Yah, dari tadi abang segini-gini aja, ga tambah besar kok....jawab Harits

???