Selasa, 23 September 2008

zakat


Kaget juga begitu membaca detik dot kom, ditulis bahwa 21 orang meninggal dalam pembagian zakat. Terdiam dan merinding, fenomena apakah ini? Bukankah pembagian zakat merupakan sebuah ibadah yang mulia?

Mungkin, inilah hikmah dari pelarangan ibadah secara ria, bahwa pemberian terbaik adalah manakala tangan kanan memberi tapi tangan kiri tidak mengetahuinya. Ikhlas. Ya, sebuah ibadah tidak butuh pengumuman, semakin banyak orang yang mengetahui semakin besar godaan syetan untuk berharap pujian dan ria.

Khalifah Ali r.a pernah menyampaikan khutbah yang sangat bagus, begitu turun dari mimbar beliau menanyakan pendapat seorang sahabat mengenai khutbah tadi, jawab sahabat tadi adalah, khutbah tadi sangat bagus sampai saat engkau menanyakannya padaku. Ya, pertanyaan tadi sangat bisa mengundang ria dengan adanya pujian dari sahabat. Begitulah, ria dapat merusak ibadah dan menghilangkan pahalanya tanpa sisa, bahkan kita saksikan bahwa ria dapat mendatangkan mudharat yang besar.

Jika bukan karena ria, bisa jadi karena krisis kepercayaan, pemberi zakat tidak bisa mengandalkan aparat desa / kelurahan atau bahkan pengurus mesjid untuk menyalurkan zakat karena takut tidak sampai kepada penerima yang berhak. Demikian juga dengan lembaga penyalur zakat, mungkin beliau belum menemukan lembaga yang dinilai amanah untuk menyalurkan zakatnya.

Di pihak penerima zakat, bukankah sudah sangat sering kita dengar kalimat bahwa tangan diatas lebih mulia dari tangan dibawah. Seorang muslim juga dilarang menghinakan diri dengan meminta-minta. Disisi lain, ternyata penyakit cinta dunia telah membutakan hati mereka, kehilangan jati diri sebagai manusia sehingga berlakulah hukum rimba, dan sungguh ironis bahwa hal ini terjadi di bulan suci Ramadhan.

Kasus ini sekaligus menjadi pekerjaan rumah bagi lembaga penyalur zakat untuk meningkatkan kredibilitas dan lebih aktif memperkenalkan lembaganya ke pelosok nusantara. Selain lembaga resmi yang berbadan hukum ini, perlu juga diberdayakan kemampuan manajemen pengurus mesjid dengan menerapkan sistim yang transparan dan amanah. Sebenarnya kekuatan jaringan mesjid ini sangat efektif untuk menyalurkan zakat kepada orang yang berhak menerimanya karena beliau-beliaulah yang sangat mengetahui masyarakatnya.

Ya, Allah telah menurunkan teguranNYA melalui berbagai kejadian yang pedih namun penuh hikmah .....


ARA rangkayomulia

Tidak ada komentar: